Arsip Blog
Pantai Matras (Jam Bo Sak)
Pantai matras adalah pantai terpanjang di pulau bangka terletak di sebelah utara kota Sungailiat. Kembali lagi, belum ada akses kendaraan umum untuk menuju ke pantai ini, karena memang letaknya yang agak ke pelosok dan jauh dari pusat kota. Namun pantai ini menyajikan pemandangan dan suasana pantai yang benar-benar indah. Untuk menuju ke pantai matras dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan dari pusat kota sungailiat menuju ke arah belinyu, terus masuk ke arah jalan laut.
Pantai matras mempunyai kontur pantai yang landai dan panjang dengan ombak yang cukup tenang dan berair jernih, sehingga pantai ini cocok untuk aktivitas bermain air. Berikut ini beberapa foto pantai matras.
foto boleh di download dan digunakan dengan bebas, 🙂
Flores artinya “Bunga”
Setelah hampir 1 tahun vakum, akhirnya niat untuk menulis kembali muncul. Banyak sekali pengalaman yang penulis alami selama setahun ini. Salah satunya adalah kunjungan ke pulau Flores di Nusa Tenggara Timur. Berikut ini sedikit uraian tentang perjalanan religi ke pulau Flores di NTT, selamat membaca.
Flores artinya “bunga”
Bila kita mendengar kata-kata Flores, maka secara jujur kita akan membayangkan pulau yang berisikan orang-orang yang keras dan galak, hehehehehe (maaf ya, ini pendapat ku dulu). Tetapi ternyata sangat berbeda dengan bayangan yang ada. Ini adalah salah satu surga yang jatuh ke bumi nusantara kita.
Flores berasal dari bahasa portugis yang artinya bunga. Nama ini memang sangat tepat sekali diberikan ke pulau yang indah ini.
Perjalanan dimulai dari bandara Soekarno Hatta di Cengkareng. Dengan menggunakan pesawat Lion Air dengan rute penerbangan Jakarta ke Kupang NTT dengan singgah sebentar di surabaya. Tiba di bandara Eltari kupang tepat tengah malam dan saya terpaksa harus menginap semalaman di kupang, tadinya berencana menginap di bandara Eltari, namun ternyata beda sekali suasana bandara Eltari di kupang dengan di Soekarno Hatta, sangat sepi dan tidak ada orang setelah penerbangan terakhir, akhirnya saya putuskan untuk mencari tempat penginapan yang dekat dengan bandara. Besok paginya baru kembali lagi ke bandara Eltari dan perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan pesawat transnusa dengan rute kupang ke larantuka. Satu hal yang menarik adalah saya bertemu kembali dengan fokker 50 sang legenda perintis. terakhir kali saya naik pesawat ini adalah waktu kelas 2 SMA tahu 1991 dalam perjalanan dari jakarta ke bangka, masih ingat waktu itu dengan maskapai sempati dengan harga tiket Rp 90,000,- . Eh…. sekerang ketemu lagi dengan pesawat sejenis, rasanya campur aduk gembira dan haru akhirnya bisa menikmati kembali terbang dengan sang legenda perintis. (gimana ya kabar saudaranya fokker 27 ? :D). berikut beberapa foto-foto perjalanan.
Gambar 1 Suasana ruang tunggu bandara Eltari di pagi hari
Gambar 2 Pesawat merpati nusantara MA60 made in china
Gambar 3 B737-900ER yang membawa ku semalam dari jakarta ke kupang sedang bersiap untuk terbang kembali ke jakarta
Gambar 5 Tidak tahu jenis apa tapi bila dilihat mirip antonov
Gambar 6 “sang legenda perintis” fokker 50 yang akan membawa ku ke Larantuka Flores
Gambar 7 bandara perintis Gewayantana di Larantuka Flores
Gambar 8 Bandara Gewayantana dengan latar belakang gunung Ile Mandiri
Gambar 9 Fokker 50 sedang bongkar muatGambar 10 terminal kedatangan bandara Gewayantana
Sebenarnya acara utama di Larantuka adalah untuk menghadiri pentabisan adik kandung yang menjadi biarawati di biara PRR larantuka, Kehadiran saya diperlukan untuk mewakili orang tua yang sudah tidak ada lagi. Rasanya susah untuk dinyatakan, gembira, haru, sedih, senang semua bercampur. setalah hampir 10 tahun tidak berkumpul dengan adik ini akhirnya bisa hadir di acara penting. Satu hal yang membuat saya takut adalah saya bukan orang yang religius dan sudah lama tidak ke gereja, sekarang saya haru ke gereja dalam suatu acara penting, hehehehehe. Cuma satu yang bisa dilakukan jalani saja. hahahahahaha. Semua ini sudah berkat dari Sang pencipta kalau saya bisa hadir di sini.
setelah mendarat di Larantuka, kesan pertama adalah indah sekali. Alamnya dan lautnya yang sangat asri udara yang bersih dan suasana yang tenang dengan penduduk yang ramah. Begitu tiba di bandara, saya di jemput oleh suster biara PRR dan diantar ke penginapan biara di Weri. Tadinya saya kira Weri adalah nama biara, ternyata Weri adalah nama tempat. Biara Weri berada di kaki gunung Ile Mandiri agak ke pedalaman dan sangat tenang sekali. Biara ini dikelilingi oleh taman yang indah dan asri. Serasa semua penat, beban dan masalah hilang sejenak bila berada di lingkungan biara ini. berikut ini beberapa foto tentang biara Weri dan sekitarnya.
Gambar 11 pintu masuk utama biara Weri
Gambar 12 rumah retret biara Weri
Gambar 13 rumah retret biara Weri
Gambar 14 rumah retret biara Weri
Gambar 16 jalan menuju ke biara Weri dikaki gunung Ile Mandiri
Gambar 17 Pemandangan laut dari belakang biara Weri
Gambar 18 gunung Ile mandiri, jalan ke biara Weri
Gambar 20 Aku suka bunga ini, 🙂
Gambar 25 rute jalan salib di biara Weri
Gambar 26 Rute jalan salib biara Weri
Gambar 27 Rute jalan salib biara Weri
Gambar 28 Rute jalan salib biara Weri
Acara pertama sudah pasti ketemu dengan adikku, senang sekali bisa bertemu di tengah-tengah komunitas mereka dan mendengar cerita mereka tentang pengalaman hidup suster-suster ini dalam melayani masyarakat dan menemukan jalan iman mereka. Biara pusat PRR terletak di tepi pantai, berikut beberapa foto pantai belakang biara.
Gambar 29 paling kanan adik ku suster Maria Angelina Jelina Djapri
Gambar 30 pantai di belakang biara pusat PRR
Gambar 31 pantai dibelakang biara pusat PRR
Setelah acara pentabisan suster, saya lebih banyak jalan-jalan keliling kota larantuka. Kota ini tidak terlalu besar cuma banyak sekali terdapat biara dan gereja. beberapa foto hasil jepretan sang veteran nokia 5630 dapat dinikmati. monggo….
Gambar 36 Teman kecil ku, lupa siapa namanya.
Gambar 40 pantai besar
Gambar 41 gunung Ile Mandiri
Gambar 42 gunung Ile mandiri
Gambar 43
Gambar 44
Gambar 45
Gambar 46 pulau mutiara tempat pembiakan tiram mutiara
Gambar 47 Pulau mutiara tempat pembiakan tiram mutiara
Gambar 48
Gambar 49 rumah asli flores
Gambar 50 Pantai Lato
Gambar 62 ruang tunggu bandara Gewayantana
Kurang rasanya waktu seminggu untuk menjelajahi flores, yang pasti saya akan kembali ke sana !.
Tanjung Pesona Beach & Resort di Pulau Bangka
Tanjung Pesona Beach & Resort adalah salah satu pantai indah yang terletak di pinggiran kota sungailiat atau tepatnya di jalan pantai rebo, sungailiat bangka. Pantai ini dulunya merupakan tempat sembayang dan membuang sial bagi penganut agama kong hu cu dan dalam bahasa suku khek disebut pantai Ban Sin Sak. Ban artinya membayar, Sin artinya arwah dan Sak artinya batu. Pantai ini memang terdapat beberapa gugusan batu granit raksasa yang tersusun secara alami. Menurut kepercayaan masyarakat sekitarnya, batu-batu ini dihuni dan dijaga oleh arwah-arwah, sehingga mereka sering membayar nazar atau membuang sial di batu-batu ini. Namun seiring perkembangan jaman, kepercayaan membuang sial ini mulai ditinggalkan, walaupun masih ada beberapa orang yang masih melakukannya.
Terlepas dari percaya atau tidaknya dengan masa lalu pantai tanjung pesona atau ban sin sak ini, ternyata gugusan batu granit raksasa yang tersusun secara alami memberikan kita pemandangan yang indah dan menakjubkan. Penulis sendiri sejak kecil sering berkunjung ke pantai ini, namun keindahannya tidak pernah bosan untuk dinikmati. Deburan ombak yang menghempas batu granit memberikan suatu irama alam yang menenangkan disertai dengan hembusan angin laut yang segar. Panas matahari yang menyengat pun tidak akan kita rasakan lagi jika kita berjalan – jalan di pantai ini. Yang pasti setelah itu kulit akan terbakar dan menghitam hehehehehehe :).
Dulu pantai ini lebih alami , tidak ada resort, hotel, restoran atau taman bermain, yang ada hanya hutan, gugusan batu granit raksasa, pasir yang putih dan suara hewan hutan yang kadang-kadang terdengar menyeramkan. Dulu juga tidak ada akses jalan aspal ke pantai ini, yang ada hanya jalan setapak atau jalan tanah semi offroad. Sehingga perjalanan ke pantai ini merupakan suatu petualangan sendiri, namun sekarang kondisinya sudah sangat berbeda. Jalan aspal hotmix terbentang dari pusat kota sungailiat hingga ke tepi pantai, restoran juga sudah tersedia walaupun harganya luar biasa mahal (protes khusus ku untuk Bambang Patih Jaya, hehehehehehe, please beng, normalisasi harga makanan dong, kemarin kantong gw kebobolan makan di restoran lu heheheheh, semoga yang bersangkutan baca). Oya di pantai ini juga sudah ada hotel dan resort, (milik Bambang Patih Jaya Juga hehehehehehe), Harga hotel masih wajar. Cuma satu hal yang masih kurang kendaraan untuk transportasi ke daerah ini masih sangat kurang sekali,bahkan tidak ada angkutan umum. Kita harus menyewa sebuah mobil untuk menuju ke pantai ini. Atau pinjam motor sama saudara, hehehehehe.
Saya sengaja memilih untuk pergi pada hari jum’at, karena pada hari sabtu dan minggu pantai ini ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Sedangkan pada hari kerja pantai ini sepi dari pengunjung. Seperti pada hari jum’at ini hanya ada saya dan anak saya yang mengunjungi pantai ini. suasananya sangat tenang dan nyaman. Berikut beberapa foto yang dibuat dengahp nokia. (sedikit membantu Mr. Bambang untuk promosi……….:).
Gambar 1 pintu masuk pantai tanjung pesona
Gambar 2 salah satu resort (hotel) di tanjung pesona, terdapat jembatan yang mengarah ke tengah laut, sangat romantis.
Gambar 3 laut tanjung pesona yang indah dan bersih, sangat berbeda dengan laut di pulau jawa. Bahkan menurut saya pribadi lebih indah dibandingkan bali.
Gambar 4 Pantai tikus yang terletak disebelah pantai tanjung pesona. Pantai tikus disebut juga San Lo Chu ( San artinya hutan, Lo Chu artinya tikus). Dulu pantai ini pada waktu malam sangat angker, tapi sekarang sudah jauh berbeda. Bukit yang ada di latar belakang pantai adalah bukit Puak atau ada juga yang menyebutnya bukit rebo. Bukit ini tersusun atas batuan granit raksasa. Dibukit ini juga leluhur pertama ku dimakamkan.
Gambar 5 masih di pantai tikus. Pada masa timah berjaya, pantai tikus ini sering digunakan oleh para semokel untuk menyeludupkan pasir timah ke singapura, melewati jalan-jalan setapak yang ada di bukit puak.
Gambar 6 Lukas di taman bermain pantai tanjung pesona
Gambar 8 gugusan batu granit raksasa
Gambar 9 pantai tikus
Gambar 10 tempat istirahat yang dibangun di sekitar tumpukan batu-batu granit raksasa. Pemandangan arah pantai sangat indah dan teduh. Tempat ini juga sangat romantis bagi mereka yang sedang pacaran. 🙂
Gambar 11 sisi lain dari gambar 10
Gambar 12 sisi lain dari gambar 11
Gambar 13 sisi lain dari gambar 12
Gambar 14 salah satu puncak batu granit raksasa
Gambar 15 foto sisi utara pantai tanjung pesona yang difoto dari atas batu granit besar
Gambar 17 foto laut dari atas batu granit besar
Gambar 18 batu granit besar
Gambar 19 my boy, Lukas
Gambar 20 alur pasir timah, Pasir timah ini yang manjadi sumber utama penghasilan bangka, tetapi juga sumber utama kerusakan alam di bangka
Gambar 21 gugusan batu granit raksasa
Gambar 22 sisi utara hotel
Gambar 23 pantai
Gambar 24 Laut
Gambar 25 gugusan batu granit raksasa
Gambar 26 batu granit besar
Gambar 27 pantai dengan batu granit
Gambar 28 hamparan batu granit raksasa
Gambar 29 sama dengan gambar no 28
Gambar 30 pemandangan pantai dari arah restoran
Gambar 31 masih pemandangan pantai dari dalam restoran
Gambar 32 pemandangan pantai dari dalam restoran
Gambar 33 taman bermain di pantai tanjung pesona
Gambar 34 bukit puak
Bonus track………………………..
Pulang dari pantai tanjung pesona saya mengambil arah ke selatan menelusuri jalan pantai rebo, berikut foto-foto tambahan
Gambar 35 pantai rebo, pantai ini terkenal akan hasil ikannya yang berlimpah, namun semenjak penambangan timah oleh rakyat dilegalkan, kerusakan pantai semakin manjadi. Yang membuat miris, adalah sebagaian besar penambang timah apung di pantai ini adalah warga pendatang dari pulau jawa bukan penduduk asli bangka. menyakitkan!!!.
Dulu keluargaku masih memiliki bagan ikan di pantai ini, tapi sekarang, tidak mungkin lagi membuat bagan ikan di pantai ini karena lautnya sudah sangat keruh dan rusak.
Gambar 36 pantai rebo
Gambar 37 vihara di atas bukit
Gambar 38 peta satelit dari google maps untuk pantai tanjung pesona
Gambar 39 peta lokasi tanjung pesona dari kantor bupati
Titik A kantor bupati bangka koordinat : -1.883237, 106.103779
Titik B rumah penulis di kampung tunghin koordinat : -1.887065,106.12367
Titik C pantai tanjung pesona koordinat : -1.88077,106.175437
tip biaya rekreasi ke pantai tanjung pesona:
tiket pesawat dari jakarta ke pangkal pinang PP : Rp. 850.000,- (harga normal tanpa promo).
ongkos taxi dari bandara depati amir ke tanjung pesona PP : Rp 350.000,-
hotel di tanjung pesona : tergantung pilih kamar dan resort tipe apa. Sebaiknya tanya ke Bambang Patih Jaya, hehehehehehehe.
trip murah meriah :
ongkos taxi ke sungailiat : Rp. 150.000
hotel melati di sungailiat : Rp. 300.000 / malam
sewa mobil xenia + sopir Rp. 400.000/hari
jadi hitung sendiri berapa biayanya. Harga makan di bangka tergolong mahal. Pada saat ini sudah banyak rumah makan yang menyediakan makanan halal seperti rumah makan padang, pecel lele atau ayam dan fred chicken. Bagi yang tidak terikat makanan haram atau halal, bangka menyediakan banyak sekali rumah makan chinese food dan makanan khas bangka lainnya.
OK, siapa yang berminat?…….. ……….
(Note: bila anda masuk ke pedalaman bangka, sebaiknya anda menjaga sikap yang sopan santun dan tidak menyinggung perasaan penduduk asli, karena bangka terkenal dengan mistis yang sangat kuat, terlepas dari percaya atau tidak, hehehehehehehehehe, namun penduduk pulau bangka terkenal sangat ramah dan bersahabat)
Jalan-Jalan murah ke pulau Untung Jawa di kepulauan seribu
Sabtu, 14 April 2012
Beberapa hari sebelumnya, teman sesama dosen mengajak saya untuk ikut ke pulau pramuka di kepulauan seribu. Tawaran yang sangat menarik, tetapi karena kondisi keuangan yang sangat memprihatinkan, maka dengan berat hati terpaksa tawaran tersebut ditolak. Menolak tawaran yang sangat mengiurkan, tentu saja menimbulkan perasaan yang sangat tidak enak, apalagi membayangkan pulau pramuka yang indah lengkap dengan tempat penangkaran penyunya. Untuk mengobati rasa tidak enak ini, maka saya memutuskan untuk pergi mancing di bagan ikan saja di tanjung pasir.
Sabtu pagi saya terbangun jam 4.30 pagi karena azan subuh yang dikumandangkan di masjid di komplek perumahan. Namun karena mata masih sangat mengantuk, akhirnya tidur pun dilanjutkan dengan niat untuk bangun jam 5.30. Namun ternyata saya terbangun pukul 9.00, itupun berkat teriakan tukang sampah yang menagih iuran bulanannya.
Semua rencana mancing di bagan bubar total, tapi semangat untuk jalan-jalan tetap ada. Jalan-jalan yang dimaksudkan bukan jalan-jalan seperti yang biasa dilakukan orang-orang di mall, karena bagi saya itu merupakan hal yang paling membosankan. Rekreasi yang paling menarik adalah pergi ke laut dan melempar pancing (mancing). Cuma dengan uang yang lagi pas-pasan sangat berat rasanya untuk bisa pergi mancing ke tempat yang sudah pasti ada ikannya seperti kolam pemancingan (maaf di sini bukan kolam pemancingan air tawar, tapi empang bandeng dan kakap.) Buat mancing di empang bandeng kita harus siap dengan dana minimal sebesar Rp 100.000,- karena paling sedikit kita bisa menarik ikan sebanyak 2 kg bandeng yang harga per kgnya mencapai 25000 – 30.000, bayangkan kalo lagi asyik-asyiknya mancing tanpa kita sadari kita sudah menarik 5 kg bandeng, berapa rupiah yang harus di bayar, trus ikan bandeng sebanyak itu mau diapakan? hehehehehe. Apalagi kalo ikan kakap putih, wah….. kelas orang kaya, perkilonya paling murah 80.000,-.
Kenapa gak mancing di kolam ikan mas atau bawal saja, jawabannya sederhana tidak menarik karena ikan air tawar gede badannya doang, tapi perlawanannya tidak ada. hehehehehe, belum lagi di kolam-kolam ikan galatama erat hubungannya dengan pasar taruhan (judi) + asap rokok + pembicaraan yang tidak sehat. Akhirnya setelah berhitung dengan dana, maka diputuskan untuk jalan-jalan ke pulau Untung Jawa, disini tempat yang biasanya saya memancing dan makan ikan bakar. hampir tiap sabtu bila tidak ada acara pasti saya datang ke pulau ini sekedar untuk mancing atau bersantai, tapi karena hari ini sedang tidak ada uang, maka makan ikan bakarnya di tunda dulu.
Sekilas tentang pulau Untung Jawa
Pulau Untung Jawa merupakan salah satu dari pulau yang berpenduduk yang berada di gugusan kepulauan seribu Jakarta (padahal lebih dekat dari tangerang). Di pulau ini ada 4 buah dermaga, yang pertama dermaga barat. Dermaga barat menjadi pusat turun naiknya penumpang dari dan ke pantai tanjung pasir di Tangerang. Dermaga barat ini kondisinya cukup bagus. Kedua dermaga tengah yang kecil, dermaga ini menjadi tempat singgah bagi kapal-kapal dari ancol dan muara karang. Yang ketiga dermaga tengah yang besar, yang menjadi tempat sandar kapal ukuran besar, karena dermaga ini memiliki air yang cukup dalam. Terakhir dan paling sepi dermaga timur. dermaga timur ini hanya digunakan pada saat musim barat ( bulan yang berakhiran -ber), karena posisinya yang terletak dibagian timur pulau maka dermaga ini terlindung dari angin barat yang kencang. Namun karena dermaga ini jarang digunakan, kondisinya sudah memprihatinkan. Berikut peta pulau untung jawa dan posisinya di gugusan pulau seribu.
Gambar 1 posisi pulau untung jawa di kepulauan seribu
Gambar 2 posisi pulau untung jawa, pulau rambut dan pantai tanjung pasir
Gambar 3 peta pulau Untung Jawa
Pulau Untung Jawa juga merupakan pulau yang paling dekat dengan pulau jawa. Pulau ini bisa diakses melalui pelabuhan rakyat muara karang di Jakarta Utara atau bisa juga di akses melalui Pantai Tanjung Pasir (Tanjung 88) di Tangerang banten. Bila anda hendak ke pulau ini melalui muara karang, maka anda dapat menumpang kapal-kapal yang hendak berangkat ke pulau pramuka atau pulau tidung. Biasanya kapal-kapal ini akan singgah sebentar di pulau untung jawa untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Atau bila anda termasuk jenis orang yang perlente bisa menumpang kapal kerapu milik pemda DKI dari pelabuhan muara karang. (kalo saya tidak suka dengan kapal kerapu karena terlalu mewah, hehehehehe, seni berlayarnya sudah hilang). Tetapi pulau Untung Jawa akan lebih mudah diakses dari tangerang yaitu dari pantai tanjung pasir (tanjung 88). Dari pantai tanjung pasir tersedia kapal ojek dari jam 4 pagi hingga jam 19.00 malam (kalo hari libur), atau bisa juga menumpang kapal motor yang agak besar (mereka sering menyebutnya kapal feri). Jangan takut calo karena semua kapal ojek dan kapal feri memiliki harga yang sama yaitu Rp 20.000,- PP atau Rp 10.000 sekali jalan. Cuma kadang-kadang bila mereka melihat wajah-wajah baru, maka harga akan naik sedikit, tapi paling mahal ya Rp 30.000 PP. Bila anda sering ke pulau ini tidak menutup kemungkinan bisa gratis hehehehehehehe. Nah bagaimana bisa gratis?, ikuti cerita berikut ini.
Pukul 10.30 hingga pukul 13.00 WIB
Pukul 10.30 Berangkat dari rumah, tidak lupa untuk singgah ke Pom Bensin untuk isi bensin Rp, 10.000,- buat motor bebek matic ku (Vixion sedang sakit). Setalah motor mendapat jatah makan yang cukup, perjalanan dilanjutkan ke rumah makan mie bangka terdekat, dan seporsi ayam goreng kremes pun terhidang dengan ongkos Rp, 13,000, plus teh tawar (gak masuk hitungan ya).
Setelah semua siap, tepat pukul 11.30 langsung tancap gas ke pantai tanjung pasir. Perjalanan dari Citra raya ke bandara SoeTa dilewati dengan lancar, setelah masuk ke jalan yang menuju ke Desa Dragon Bay (Teluk Naga) 🙂 , mulai macet timbul di sana-sini, bukan karena lalu-lintas yang padat, tetapi karena sekarang lagi musim kawin, dari lepas bandara sampai teluk naga, penulis menghitung ada hampir 10 titik tempat resepsi pernikahan yang dibangun dipinggir jalan hal ini yang menyebabkan lalu-lintas tersendat. Setelah melewati Desa Teluk Naga, motor pun berbelok ke kanan masuk ke jalan yang menuju pantai tanjung pasir. Jalan di sini cukup baik dan lancar, sehingga motor bisa dipacu maksimum.Tepat di dekat empang bandeng, singgah sebentar untuk beli udang buat umpan (Rp 5000). Pukul 12.30 sampailah di Kawasan pantai tanjung pasir, karena hati masih penasaran, maka saya singgah sebentar ke warung Bang Hasan (dekat depo pertamina di pelelangan ikan tanjung pasir) untuk mengecek apakah beliau sudah pergi ke bagan atau belum, dan ternyata perkiraan saya tepat, beliau sudah pergi ke bagan ikan. Akhirnya perjalanan dilanjutkan ke pantai tanjung 88 tempat kapal-kapal penyeberangan ke pulau Untung Jawa bersandar. Ongkos masuk ke pantai dan parkir motor Rp, 10.000,- (catatan : parkir di sini cukup aman dan motor bisa ditinggal menginap berhari-hari). berikut foto pantai tanjung 88.
Gambar 4 pantai Tanjung 88 di Tanjung pasir Tengerang, Banten
Ternyata, pantai ini sedang sepi dari pengunjung, atau mungkin karena saya yang datang kesiangan. Setelah berputar-putar sebentar akhirnya ketemu dengan pemilik kapal makmur jaya. Kapal ini merupakan kapal penyeberangan yang cukup besar (biasanya disebut feri), biasanya digunakan oleh penduduk pulau untung jawa untuk membawa barang belanjaan dari pulau Jawa ke pulau Untung Jawa. Ketika sedang asyik berbengong-bengong ria di pinggir pantai sambil menunggu muatan kapal penuh, tiba-tiba ada seorang ibu yang datang dengan menumpang becak motor membawa banyak sekali bahan sembako. Dengan senang hati saya membantu memuat barang-barang sembako milik ibu ini ke atas kapal. Namun kapal masih kosong dari penumpang, hanya ada saya, ibu yang bawa sembako dan 2 orang bapak-bapak, wah, alamat nunggu lama nih. Namun pertolongan segera datang, tiba-tiba datang rombongan bikers langsung ikut naik ke kapal sehingga kapal yang tadinya kosong sekarang menjadi overload, hehehehehehe, kondisi overload ini sudah biasa di sini. Karena penumpang sudah penuh, maka kapal pun langsung berangkat dengan sedikit insiden baling-baling kapal nyangkut karung bekas. kurang lebih 30 menit, sampailah kapal di dermaga barat pulau untung jawa. nah, keberuntungan kembali berpihak, ternyata ongkos kapal saya sudah dibayar lunas sama ibu-ibu yang bawa sembako tadi, lumanyan hemat Rp, 10.000,-.
Gambar 5 geladak kapal Makmur Jaya, salah satu kapal motor yang melayani rute Tanjung Pasir – pulau Untung Jawa PP
Pada gambar 5 terlihat geladak depan kapal penuh dengan sembako, plus 3 sepeda motor (red: sepeda motornya belum dinaikkan).
Gambar 6 kondisi laut di tanjung pasir
Kondisi laut di pantai tanjung pasir ini berair keruh, namun disini terkenal banyak ikan parinya. Tampak pada latar gambar 6 pulau rambut yang merupakan pulau konservasi alam yang banyak dihuni oleh kawanan burung dan biawak. Pulau ini sering disebut sebagai kerajaan burung. Penulis memiliki pengalaman yang kurang enak dengan pulau ini karena pernah ketinggalan kapal sehingga harus menginap sendirian selama 1 malam dengan ditemani oleh suara-suara burung dan makluk-makluk malam lainnya. Tip : untuk mencapai pulau ini bisa ditempuh dengan menyewa perahu kecil dari pulau untung jawa tapi JANGAN LUPA untuk meminta no hp pemilik perahu, supaya anda bisa mengingatkan pemilik perahu kapan harus menjemput anda kembali. Untuk masuk ke pulau ini kita harus melapor dulu ke pos jaga dan membayar restribusi (lupa berapa harganya).
Gambar 7 kapal berlayar ke pulau untung jawa
Gambar 8 kapal mendekati pulau Untung Jawa
Kurang lebih pukul 13.00 WIB kapal merapat ke dermaga barat pulau untung jawa.
Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Setelah menginjakkan kaki di dermaga, jalan-jalan pun dimulai. Pertama-tama saya menjelajah ke arah timur. Setelah berjalan melewati pantai yang terletak di antara dermaga barat dan dermaga tengah kecil, saya sampai di dermaga tengah besar. Pantai pulau Untung Jawa masih bisa digunakan untuk berenang, cuma air yang bagus umumnya pada bulan agustus hingga bulan oktober, pada saat sekarang air berwarna hijau kecoklatan, mungkin akibat arus yang membawa air kotor dari arah jakarta. sampah-sampah plastik yang berasal dari luar pulau pun sering terlihat di perairan sekitar pantai. Hati-hati bila hendak berenang di pantai di pulau untung jawa, karena di beberapa bagian pantai masih banyak dijumpai kawanan bulu babi. Hewan laut ini tidak menyengat tetapi badannya dipenuhi oleh duri-duri berwarna hitam yang sangat tajam dan mengandung racun. Penawar racun bulu babi yang baik adalah amoniak, namun bila kondisi darurat dan tidak terdapat amoniak, biasanya orang sering menggunakan air kencing.
Kondisi air di dermaga besar ini sangat tenang, cuma air berwarna hijau ke coklatan. Tidak ada seorang pun yang memancing di sini. Akhirnya saya memutuskan untuk meneruskan perjalanan ke arah timur lagi. setelah berjalan selama beberapa menit, saya sampai di dermaga timur. Kondisi dermaga timur masih sama seperti sebelumnya, di mana banyak papan yang sudah terlepas, jembatan yang menuju tengah dermaga sudah miring. Air di dermaga ini sangat bersih, banyak sekali ikan-ikan kecil yang berenang hilir mudik disekitar tiang-tiang dermaga. Hanya ada seorang bapak-bapak yang sedang memancing ikan (lihat gambar 11). Saya memutuskan untuk mencoba memancing di sini. peralatan mancing pun disiapkan, ternyata benar ikan menyambar umpan dengan ganas, tetapi karena ikannya kecil-kecil tidak sebanding dengan ukuran kait pancing maka tidak ada satu pun ikan yang tersangkut dipancing.
Sedang asyik-asyiknya memancing, datanglah serombongan anak-anak lebai Ibukota jakarta. Dengan mirip artis, foto sini dan foto sana, tadi saya kira hanya sekedar numpang foto, ternyata mereka malah jadi betah untuk berlama-lama di dermaga, dan yang lebih mengganggu lagi ada yang bawa tape rekoder dan memasang musik dengan nyaringnya di dermaga, wah ketenangan dirusak oleh suara hingar-bingar musik. Akhirnya setelah mencoba bertahan, saya menyerah, beres-beres alat pancing dan pergi dari dermaga dengan perasaan dongkol. (kalo mau dugem ya jangan di dekat orang mancing dong, cari tempat lain, biasanya orang mancing itu mencari ketenangan batin, hehehehehe).
Gambar 9 Mercusuar sisi timur pulau Untung Jawa
Gambar 10 Dermaga timur pulau Untung Jawa
Gambar 11 dermaga timur, tempat mancing yang ideal
Dari dermaga timur perjalanan dilanjutkan ke arah timur pulau, hanya berjalan beberapa meter sampailah saya di galangan kapal nelayan. Sangat menarik untuk memperhatikan mereka membuat kapal. Tanpa mengenal gambar teknik, mereka bisa membuat kapal motor kayu ukuran besar. Walaupun ini galangan kapal, namun suasananya sangat tenang, hanya terdengar sesekali suara mesin bor dan pukulan palu pada kayu kapal. Puas melihat-lihat proses pembuatan perahu, saya melanjutkan perjalanan ke arah pantai di sisi timur. Kondisi pantai di sisi timur sangat sepi hanya ada 2 atau 3 pasangan yang sedang memadu kasih di tepi pantai, emhhhhhh memang suasananya romantis sekali. Hanya saja sangat disayangkan pantai sisi timur ini tidak terawat dengan baik, banyak sekali sampah plastik dan kayu yang bertebaran di tepi pantai akibat dibawah oleh air laut.
Pantai timur ini airnya sangat bersih dan tidak ada bulu babi, namun masih banyak ditumbuhi oleh rumput laut dan banyak terdapat karang dan batuan yang tajam, sehingga bila hendak berenang di sini harus hati-hati.
Gambar 12 homebase kapal dan bengkel kapal di sisi timur pulau Untung Jawa
Gambar 13 pantai sisi timur pulau Untung Jawa
Gambar 14 pantai timur pulau Untung Jawa
Gambar 15 pantai sisi timur pulau Untung Jawa dekat galangan kapal
Pukul 15.00 hingga pukul 17.30 WIB
Puas berjalan-jalan di sisi timur pulau, saya pun kembali ke dermaga barat. perjalanan pulang ini tidak melewati tepi pantai tapi melewati kawasan hunian penduduk. Perkampungan terlihat sepi, hanya ada beberapa warung saja yang buka, mungkin karena masih hari sabtu sehingga sepi dari pengunjung. setelah berjalan selama 30 menit, akhirnya saya sampai kembali ke dermaga barat. Kemudian saya memutuskan untuk pergi ke lokasi favorit untuk mancing yaitu di penahan ombak sisi barat pulau. penahan ombak ini berupa satu jalur beton yang dibangun di tepi pantai yang memilik lebar 1,5 meter dan pajang hampir 200 meter. Mancing di penahan ombak ini kadang-kadang kita akan mendapatkan bonus berupa mandi air laut gratis, terutama bila ada kapal besar yang lewat. Ikan di penahan ombak ini cukup beragam dari ikan-ikan hias kecil hingga ikan konsumsi seperti ikan tanda-tanda pada gambar 18.
Ternyata air laut dalam kondisi pasang naik, biasanya pada kondisi pasang naik, ikan akan sangat rakus menyambar umpan. Benar saja, baru memasang umpan langsung disambar oleh ikan kerong-kerong. tapi karena ukuran yang masih kecil terpaksa dilepas kembali ke air. Beberapa ekor ikan pun berhasil ditangkap dan masuk ke kantong jaring. Ketika sedang asyik-asyiknya memancing, kembali gangguan datang. Sebuah kapal Yact putih ukuran besar (milik orang kaya Jakarta, hehehehehe) seenaknya lewat dengan kencang pada jarak kurang dari 200 meter dari pantai. akibatnya ombak besar bergulung-gulung menerjang penahan ombak dan mandi gratis pun tidak dapat dihindari. Rasa hati sangat dongkol, kalo seandainya Nahkodanya dapat ku pegang, pasti ku jadikan umpan ikan. Mestinya dia (sang nahkoda) tahu aturan kalo melintasi dekat pantai tidak boleh sekencang itu, karena akan merusak perairan pantai.
Hasil mancing adalah 5 ekor tanda-tanda (dibawa pulang buat digoreng) dan 4 ekor kerong-kerong dilepas lagi ke laut, karena tidak bisa dikonsumsi. Ada juga seekor rajungan betina yang nyangkut di pancing, tapi sayang ukurannya masih kecil jadi terpaksa dilepas lagi, kalo saja ukurannya lebih besar sedikit sudah pasti aku rebus. hehehehehehe.
Gambar 16 rajungan tersangkut dipancing
Gambar 17 rajungan kecil yang nyangkut dipancing
Gambar 18 ikan tanda-tanda, salah satu hasil tangkapan hari ini.
Setelah umpan pancingan habis, saya memutuskan untuk kembali ke dermaga barat. Hari masih pukul 17.00 WIB. Sesampai di dermaga, hal yang paling bisa dilakukan adalah berbengong-bengong ria, memperhatikan wisatawan dan wisatawati lokal yang sedang menunggu kapal ojeknya masing-masing. Saya yang pergi dengan kapal Feri tidak terikat janji untuk naik ke kapal tertentu. Wah kok bisa, nah begini ceritanya. Bila kita menyeberang dengan kapal ojek (misalkan dengan kapal ojek A) maka sang pemilik kapal akan menarik ongkos pulang pergi. Jadi kita pergi dengan kapal A maka pulang juga harus dengan kapal A. Uniknya disini faktor kepercayaan (saling percaya antara penjual dan pembeli) menjadi hal yang sangat di junjung tinggi karena sang pemiliki kapal menarik ongkos kapal pada saat perjalanan pulang. Jadi bila ada yang curang yaitu pergi dengan kapal A (tidak bayar) kemudian pulang dengan kapal B dan bayar 1 perjalanan bisa saja terjadi. Sebagai orang yang bermartabat ya sebaiknya kita juga tidak berbuat curang terhadap mereka-mereka yang telah memberikan kepercayaan kepada kita. Namun lain halnya bila kita membayar langsung untuk satu kali perjalanan maka pada saat pulang kita tidak terikat perjanjian apapun. atau bila kita naik kapal besar (feri) yang sudah pasti menarik ongkos untuk satu kali penyeberangan.
Ketika itu saya bertemu dengan kapal putri ayu (nama kapalnya bagus tetapi kapalnya butut banget hehehehehehe, (peace)), yang kebetulan saya kenal dengan kaptennya. Akhirnya saya diajak ikut kapal putri ayu untuk kembali ke tanjung pasir dengan gratis.
Gambar 19 dermaga barat pulau Untung Jawa
Gambar 20 kapal putri ayu meninggalkan dermaga barat pulau untung jawa
Gambar 21 penahan ombak sisi barat pulau Untung Jawa
Benar-benar pengalaman berlibur yang menyenangkan dengan biaya total kurang dari 50.000 rupiah sudah bisa mancing dan bersantai di pulau seribu khususnya pulau untung jawa. Nikmat bertambah karena pergi gratis dan pulang juga gratis, Oleh sebab itu saya putuskan kali ini untuk menulis sedikit ulasan tentang pulau Untung Jawa yang dihuni oleh penduduk yang ramah dan bersahabat. Semoga dengan tulisan dan gambar-gambar kecil ini bisa meningkatkan kunjungan wisatawan dan wisatawati ke pulau ini, sehingga bisa menambah pendapatan penduduknya. Oya, bagi yang hendak bermalam, di pulau ini juga tersedia penginapan berupa homestay atau kos-kosan. mengenai harganya saya kurang tahu karena saya sendiri belum pernah menginap, kecuali dipulau rambut karena ketinggalan kapal.
Selamat berwisata dan Peace