Praktikum Membuat Adaptor

“Berikut ini ada sedikit petunjuk untuk membuat adaptor. Panduan ini diambil dari modul praktikum elektronika dasar yang sedang saya tulis. Silakan bagi yang ingin memperbanyak atau membuatnya menjadi lebih baik lagi.”

1.      Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini adalah untuk membuat adaptor sederhana yang dapat digunakan untuk melakukan percobaan – percobaan elektronika sederhana.

2.      Dasar teori

Adaptor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dan mengubah tegangan listrik AC (Alternating Current) menjadi tegangan listrik DC (Direct Current). Pada saat ini ada banyak rangkaian adaptor mulai dari adaptor yang sangat sederhana hingga adaptor yang canggih. Pada dasarnya semua jenis adaptor ini memiliki prinsip kerja yang sama. Prinsip kerja adaptor dapat dilihat pada diagram blok berikut ini.

Gambar 1 diagram blok adaptor

Sumber arus AC

Sumber arus AC adalah sumber arus listrik yang akan kita gunakan. Sumber arus AC ini umumnya didapat dari tegangan jaringan listrik PLN. Untuk Indonesia tegangan jaringan listrik PLN memiliki tegangan 220V AC dengan  frekuensi 50 Hz. Untuk mengambil sumber arus ini dapat menggunakan sebuah steker listrik yang dihubungkan dengan kabel ke adaptor. Sebagai pengaman, biasanya dipasang sebuah sekering sebagai alat pembatas arus listrik

Step down Transformator.

Step down transformator umumnya disebut trafo saja adalah sebuah komponen elektronika yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik AC 220V ke tegangan listrik AC yang kita inginkan. Perlu diperhatikan, trafo tidak mengubah bentuk tegangan AC menjadi tegangan DC tetapi hanya menurunkannya saja. Ukuran kapasitas sebuah trafo dinyatakan dalam satuan ampere, yaitu menunjukan berapa besar arus listrik yang dapat disediakan oleh trafo tersebut. Ukuran trafo yang terdapat dipasaran adalah mulai dari 500 mA, 1A, 2A, 3A, 5A, 10A, 20A, 30A, 50A, hingga 100A. semakin besar ukuran kapasitas trafo, maka semakin besar pula ukuran fisik dari trafo. Kapasitas sebuah adaptor secara umum ditentukan oleh kapasitas dari trafo yang terdapat di dalamnya.

Besar tegangan keluar dari trafo bermacam-macam dari ukuran terkecil 3V, 4.5V, 6 V, 9V, 12V, 15V, 20V, 24V, 30V, 32V, hingga 45 V. Dipasaran dikenal 2 jenis trafo yaitu:

Trafo Engkel

Trafo engkel adalah trafo tunggal. Trafo ini hanya memiliki 1 jalur lilitan sekunder saja. Lambang dan contoh trafo engkel adalah sebagai berikut

Gambar 2 lambang trafo engkel dan contohnya

Trafo ganda (Trafo CT)

Trafo ganda atau sering disebut trafo CT adalah trafo yang memiliki 2 lilitan sekunder, titik tengah lilitan ini disebut center tap (CT) merupakan titik 0 trafo. Trafo CT dapat juga diubah menjadi trafo engkel. Trafo jenis CT memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan dengan trafo engkel. Berikut adalah lambang dan contoh trafo CT.

Gambar 3 lambang trafo CT dan contohnya

 

Rectifier (penyearah)

Rectifier atau penyearah adalah rangkaian yang digunakan untuk mengubah arus AC menjadi arus DC. Rectifier terdiri dari rangkaian beberapa buah dioda. Ada 2 jenis penyearah yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh. Penyearah setengah gelombang jarang digunakan pada adaptor, biasanya bentuk penyearah ini digunakan untuk keperluan khusus. Untuk adaptor biasanya digunakan bentuk penyearah gelombang penuh. Untuk trafo engkel diperlukan 4 buah dioda yang dipasang dalam bentuk jembatan untuk mendapatkan bentuk gelombang penuh, sedangkan untuk trafo CT hanya dibutuhkan 2 buah dioda untuk membentuk penyearah gelombang penuh.

Jenis dioda yang umum digunakan untuk penyearah adalah jenis dioda silikon. Berikut gambar rangkaian penyearah dan bentuk gelombangnya.

Gambar 4 gelombang penuh pada trafo engkel terdiri dari 4 buah dioda yang dipasang dalam bentuk jembatan

Gambar 5 penyearah gelombang penuh pada trafo CT dengan menggunakan 2 buah dioda.

Gambar 6 penyearah gelombang penuh pada adaptor bipolar yang umum digunakan pada sistem OP-AMP

Gambar 7 penyearah setengah gelombang

Filter dan Stabilisator Tegangan

Filter dalam sebuah adaptor berguna untuk meratakan bentuk gelombang DC yang dihasilkan oleh penyearah. Umumnya digunakan sebuah kapasitor dengan ukuran kapasitas yang cukup besar untuk membentuk filter.  Jenis kapasitor yang digunakan adalah kapasitor polar dengan ukuran 1000 mikro Farrad hingga 47.000 mikro Farrad, tergantung keperluannya. Namun untuk adaptor biasanya dengan ukuran 2200 mikroFarrad sudah menghasilkan arus DC yang cukup baik.

Stabilisator adalah alat yang digunakan untuk menstabilkan arus dan tegangan listrik yang keluar dari filter. Pada adaptor yang akan dibuat tidak menggunakan stabilisator.  Komponen elektronika berupa rangkaian transistor atau dioda zener sering digunakan sebagai stabilisator. Berikut ini gambar beberapa rangkaian filter dan stabilisator yang umum digunakan.

Gambar 8 filter kapasitor

Pada gambar 8 tampak penggunaan filter kapasitor pada sebuah rangkaian adaptor sederhana. Kapasitor yang digunakan ini harus memiliki kapasitas yang cukup besar dan umumnya menggunakan kapasitor polar. Arus listrik yang dihasilkan dengan menggunakan filter kapasitor ini sudah cukup baik, walaupun riak-riak arus masih tetap ada. Untuk menghasilkan arus DC yang lebih baik, maka dapat dipasang sebuah stabilisator tegangan pada sisi setelah filter.

Gambar 9 stabilisator dengan menggunakan dioda zener

Gambar 9 memperlihatkan skema rangkaian adaptor sederhana yang menggunakan kapasitor sebagai filter tegangan dan sebuah dioda zener sebagai stabilisator tegangan. Tegangan yang dihasilkan sudah sangat baik, namun rangkaian ini memiliki keterbatasan yaitu hanya dapat mengeluarkan 1 tingkat tegangan saja, yaitu sebesar tegangan cut-off dioda zener. Misalnya jika tegangan cut-off dioda zener 6,7 volt, maka tegangan listrik DC yang keluar dari adaptor ini juga 6,7 volt, walaupun inputnya kita naikkan.

Gambar 10 adaptor yang menggunakan transistor sebagai stabilisator tegangan

Penggunaan transistor sebagai stabilisator tegangan akan menghasilkan tegangan yang lebih baik lagi. Namun rangkaian adaptor yang menggunakan transistor sebagai stabilisator tegangan membuat rangkaian menjadi lebih rumit. Beberapa kelebihan rangkaian stabilisator tegangan dengan menggunakan transistor adalah dapat divariasikannya tegangan keluaran dari adaptor secara kontinyu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan transistor sebagai stabilisator tegangan adalah perlu memasang keping pendingin dan kipas pendingin pada transistor karena transistor yang digunakan akan mengeluarkan panas yang berlebih. Semakin besar arus yang dilewatkan, maka semakin banyak tingkatan transistor yang digunakan sebagai stabilisator tegangan.

Pada saat ini telah tersedia IC (Integrated Circuit) yang dapat digunakan sebagai stabilisator tegangan yaitu IC 78XX dan 79XX. Perbedaan kedua jenis IC ini adalah pemasangannya di dalam rangkaian. Angka XX menunjukkan nilai tegangan listrik yang dikeluarkan oleh IC misalnya 7805 menyatakan IC ini akan mengeluarkan tegangan DC stabil sebesar 5 volt. Berikut rangkaian IC stabilisator tegangan pada adaptor.

Gambar 11 rangkaian adaptor yang menggunakan IC 78XX dan 79XX

Output DC

Output dari adaptor adalah tegangan DC yang sudah difilter. Tegangan ini akan disalurkan untuk berbagai keperluan. Banyak sekali jenis socket dan terminal yang dapat digunakan untuk keperluan output adaptor. Namun yang perlu diperhatikan, terminal dan socket yang digunakan sebagai sarana output adaptor ini harus dapat menunjukkan perbedaan kutub positif dan negatif, supaya dalam penggunaan adaptor tidak menimbulkan kekeliruan yang dapat menyebabkan rusaknya alat elektronika yang di suplai oleh adaptor. Berikut gambar beberapa jenis terminal dan soket yang dapat digunakan sebagai output adaptor.

Gambar 12 macam-macam socket yang dapat digunakan sebagai output adaptor

3.     Skema dan Komponen yang dibutuhkan

Praktikum ini akan  membuat sebuah adaptor sederhana dengan filter  kapasitor, tanpa menggunakan stabilisator tegangan. Berikut ini adalah skema adaptor yang akan dibuat.

Gambar 13 rangkaian adaptor yang akan dibuat

Komponen-komponen yang dibutuhkan adalah :

  1. Trafo engkel 500 mA dengan tegangan primer 0 dan 220 V; tegangan sekunder 0, 3V, 4.5V, 6V, 9V dan 12 V sebanyak 1 buah
  2. Saklar on-off sebanyak 1 buah
  3. Saklar putar untuk 5 posisi sebanyak 1 buah
  4. Dioda silikon tipe 1N4002, 1A sebanyak 4 buah
  5. Kapasitor elektrolit 2200 mikro Farrad 25 volt sebanyak 1 buah
  6. PCB ukuran 6cm x 10cm sebanyak 1 buah
  7. Socket banana merah dan hitam masing-masing 1 buah
  8. Socket AC sebanyak 1 buah
  9. Lampu led 5 mm 1 buah
  10. Resistor 680 Ohm 1 buah
  11. Kabel secukupnya
  12. Timah solder
  13. Baut dan mur diameter 3 mm secukupnya
  14. Box plastik ukuran 50mm x 85mm x 125 mm sebanyak 1 buah

Alat-alat kerja yang dibutuhkan :

  1. Solder listrik 30 Watt   = 1 buah
  2. Tang potong                 = 1 buah
  3. Tang lancip                  = 1 buah
  4. Tang pengukas kabel   = 1 buah
  5. Obeng + dan –              = 1 set
  6. Sedotan timah              = 1 buah
  7. Ferrid clorida               = secukupnya
  8. Wadah ferrid clorida    = 1 buah
  9. Bor pcd                                    = 1 set
  10. Spon gosok                  = 1 set
  11. Tinner                          = secukupnya
  12. Dudukan solder                       = 1 set

4.    Cara kerja

Proses pembuatan PCB

Perhatikan gambar 14 berikut ini.

Gambar 14 layout PCB untuk adaptor yang akan dibuat

  1. Pindahkan gambar 14 ke permukaan PCB dengan menggambar jalur biru dan coklat saja. Gunakan spidol permanen untuk menggambar jalur tersebut. Ikutilah petunjuk dari asisten.
  2. Setelah jalur selesai digambar, periksa kembali jalur tersebut dan teliti ulang apakah ada jalur yang tertinggal atau berhimpit.
  3. Bila sudah bagus, siapkan larutan ferrit klorid dengan melarutkan sejumlah kecil bubuk ferrit klorid ke dalam air. Hati-hati bila bekerja dengan menggunakan ferrit klorid karena zat ini sangat korosif dan bersifat racun. Gunakan wadah plastik untuk melarutkannya dan sebaiknya lakukan di luar ruangan.
  4. Kemudian rendam PCB yang sudah digambar ke dalam larutan. Untuk mempercepat proses pelarutan tembaga, goyang perlahan-lahan wadah. Lakukan hingga semua tembaga yang tidak tertutup spidol larut. Proses ini disebut etching.
  5. Setelah proses etching selesai. Angkat PCB dengan menggunakan jepitan kayu dan bersihkan pada air yang mengalir dengan menggunakan sabun. Lakukan hingga permukaan PCB benar – benar bersih dari sisa-sisa ferrit klorid.
  6. Setelah itu bersihkan permukaan PCB dari bekas tinta spidol dengan menggunakan tinner. Kemudian gosok dengan menggunakan spon halus hingga jalur tembaga yang sudah terbentuk mengkilap dan bebas dari oksida tembaga. Perhatikan, untuk menjaga jalur tetap mengkilap, jangan sentuh jalur dengan menggunakan tangan, karena asam pada kulit akan menyebabkan jalur tembaga teroksidasi dan menjadi buram.
  7. Buatlah titik-titik kecil dengan mengunakan paku kecil pada PAD yang akan di bor.
  8. Setelah semua PAD ditandai dengan titik, mulailah membuat lubang dengan menggunakan bor listrik kecil ukuran 0,8 mm. Lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak jalur tembaga.
  9. Setelah selesai proses pengeboran, bersihkan kembali dengan menggunakan spon halus dan PCB siap untuk dipasang komponen.

Proses Penyolderan komponen

  1. Sebelum memasang komponen ke PCB, periksa terlebih dahulu PCB yang sudah anda buat ke asisten untuk benar-benar menyakinkan PCB anda sudah benar.
  2. Kemudian panaskan solder listrik dan tempatkan pada dudukannya.
  3. Pasangkan komponen pada lubang PCB dengan mengikuti petunjuk gambar 14.
  4. Solder dengan menggunakan timah kaki-kaki komponen tersebut. Perhatikan jangan menyolder terlalu lama, karena panas yang berlebih dapat merusak komponen yang digunakan. Perhatikan juga letak kaki komponen jangan sampai terbalik.
  5. Potong dan rapikan kaki komponen yang tersisa dengan menggunakan tang potong
  6. Setelah selesai periksa kembali PCB yang sudah dipasang komponen ke asisten untuk menyakinkan pemasangan komponen sudah benar.
  7. Bila ada komponen yang salah pasang, cabut komponen dengan menggunakan bantuan penyedot timah. Ikuti petunjuk asisten.
  8. Setelah semua komponen terpasang, pasang trafo ke PCB dengan menggunakan baut dan kencangkan.

Proses pengawatan

  1. Potong kabel sepanjang 10 cm sebanyak 14 buah.
  2. Kemudian solder, kabel dari terminal 3V, 4.5V, 6V, 9V dan 12V ke sakelar putar dan 1 buah kabel juga di solder ke terminal output sakelar putar.
  3. Hubungkan kabel dari terminal 0 sekunder trafo ke PCB dan terminal output sakelar putar ke PCB (ikuti petunjuk asisten).
  4. Pasang kabel merah pada lubang output PCB yang positif dan kabel hitam ke lubang output PCB (negatif).
  5. Pasang kabel di terminal primer trafo pilih titik 0V dan 220V. Titik 0V langsung dihubungkan ke socket AC, sedangkan titik 220V ke sakelar on-off.
  6. Hubungkan kabel dari sakelar on-off ke socket AC.
  7. Pasang lampu indikator Led dan resistor (ikuti petunjuk asisten)
  8. Periksa ulang rangkaian pengawatan yang sudah anda buat ke asisten.

Proses pembuatan box dan perakitan ke dalam box

  1. Siapkan box sebagai tempat adaptor.
  2. Buat lubang dudukan untuk sakelar on-off, sakelar putar, soket AC dan socket banana jack pada box. Lakukan menurut selera anda tetapi harus proporsional.
  3. Pasang PCB pada tutup box. Kencangkan dengan baut.
  4. Pasang socket AC pada tempatnya, demikian juga sakelar putar, sakelar on-off dan socket banana jack.
  5. Pasang kabel dari terminal output PCB ke banana jack. Kabel merah ke socket merah dan kabel hitam ke socket hitam.
  6. Sebelum anda menutup box, periksa kembali box ke asisten
  7. Tutup box dengan rapi dan kencangkan dengan baut yang tersedia.
  8. Adaptor sederhana telah selesai dibuat dan siap di uji coba.

Proses pengujian

  1. Siapkan multimeter.
  2. Hubungkan socket AC dengan jaringan PLN dengan menggunakan kabel listrik yang sesuai.
  3. Aktifkan sakelar AC dan perhatikan apakah ada asap yang keluar dari box. Bila ada asap, segera matikan dan periksakan adaptor anda ke asisten.
  4. Putar sakelar putar pada tegangan tertentu, kemudian ukur tegangan yang keluar dari socket banana jack dengan menggunakan mutilmeter.
  5. Ukuran untuk setiap tegangan listrik yang tersedia.

” ok demikian sedikit petunjuk praktikum elektronika yang bisa saya bagikan semoga berguna. Siapa saja boleh menjiplak, memperbanyak, memperbaiki dan sebagainya sebagai sebuah hardcopy, asalkan jangan copy-paste untuk blog dan/atau media dunia maya lainnya.”

Posted on April 19, 2012, in Elektronika and tagged , , , , , . Bookmark the permalink. 52 Komentar.

  1. Pak dju ini buat praktikum elektro smester depan ya?

  2. seandainya komponen yang dipakai itu dicantumkan gambar yang asli, wah itu pasti akan membantu orang yang tidak sekolah elektro seperti saya. Seperti dioda silikon, kapasitor, resistor; itu bentuknya seperti apa mungkin saya pernah lihat tapi gak tau namanya. Jadi kalau ada gambar aslinya mungkin sangat bermanfaat bagi orang yg pingin belajar

  3. Kl input 12volt dri aki,output stabil di 15volt..gmn bikinnya?sy BSA minta skema ya?kl ad k email sy ah abdillah_syakur@yahoo.com

    • Pengalaman sy lebih mudah mendapatkan tegangan dan arus stabil dengan sumber tegangan yang lebih tinggi contoh dari 12 volt ke 9 volt atau dari 15 volt ke 12 volt tapi akan sulit untuk menstabilkan dari tegangan rendah ke tegangan lebih tinggi misalnya yg anda minta dari 12 volt ke 15 volt DC. ada jual IC LM 7815 yang dapat memberikan tegangan stabil di 15 volt, tapi sy belum pernah coba untuk tegangan input yang lebih rendah dair 15 volt, umumnya saya menggunakan tegangan input yang lebih tinggi.

  4. klo input ac 12 volt dari aki bisa gak di ubah jdi 12 volt DC ?

  5. Salam kenal Pak Djukarna,

    Bapak aku punya permasalahan tentang arus listrik(Ampere), aku punya motor rc keicil max daya 3A dan punya ESC 5A, bagaimana cara memperkecil Ampere dari 5A menjadi 3A agar sesuai dengan kebutuhan max motor 3A tadi?

    Apa saja yg diperlukan dan bagaimana rangkaiannya?

    Terimakasih sebelumnya,

    • paling mudah pakai pembatas arus (sekering), tetapi pengalaman tidak masalah kalau sumber arusnya lebih besar dari yg dibutuhkan karena nanti arus yang diambil tetap 3 A, justru jadi masalah jika sumber arusnya lebih kecil dari pada yang dibutuhkan. semoga bisa berguna 🙂

  6. untuk penambahan potensio (fine tuning), rangkaiannya jadi gimana pak?

  7. pak mau tanya ic regulator untuk tegangan 5 dan 9 volt dengan arus diaras w ampere pakek ic tipe berapa aja ya..

    • arus diatas 2 ampere maksudnya..

    • 7805 untuk 5 V dan 7809 untuk 9 V, masing2 IC maksimum 1 A. untuk 2 A, kedua IC bisa dirangkai bekerja secara paralel, sehingga arus total bisa 2 A. jangan lupa dipasang keping pendingin pada IC supaya tidak overheat. rangkaiannya byk di google. semoga bisa membantu.

  8. izin copas pak buat di blog saya kebetulan saya lagi praktek tapi ngak ada yang ngebantu sampai menditail seperti ini sudah muter muter sampai tanya mbah google tetep ngak nemuin eh pencarian 3 bulan ini menghasilkan apa yang saya mau………terima kasih banyak pak.

  9. mohon penjelasan;
    dengan trafo 5 amp 12 v, apakah bisa di dapat arus DC 12 v sebesar 5 amp dengan penyearah diode 1 amp,kapasitor 2200/25v dan IC regulator 1 amp?

    • kalau trafonya bagus, bisa dapat tegangan 12 V AC dengan arus 5 amp. Nah masalahnya gak bisa pakai 1 dioda penyearah, kecuali pakai dioda jembatan (yg sudah jadi 1 paket). Mungkin yang anda maksudkan disini dioda jembatan yg 4 kaki. kalau itu bisa. tapi kalau pakai dioda single harus dibentuk jembatan dengan 4 buat dioda spt gbr diatas. masalah kedua, pada saat arus AC disearahkan menjadi DC, maka tegangannya akan naik kira2 40%, jadi harus dihitung lagi.

  10. Pak mau nanya,
    kalau mau menghidupkan led hpl putih 1 w (v. . .?) dengan sumber daya 3,7 v 5200mAh caranya gimana. . ?

    Bukanya led rentan dengan tegangan, dengan maksud agar awet.
    Lebih baik pake dioda atau resistor(ukuran). . ?
    Jika menggunakan arus yg lebih besar/kecil ap pengaruhnya. . .

  11. Pak Dju.. Klau power ampli 18watt trafo pkai yg berapa amper y

  12. pak mau tanya saya coba buat charger dengan travo CT 5A 12v dengan 2 Dioda 5A (1 dioda di 12 v dan 1 lagi di 12v ) digabung sisi (+) nya trus di tambah kapasitor 2200/25v (+) saya sambung ke dioda tadi (-) ke CT/0 kenapa setelah saya charger trafo tersebut kira2 10 menitan panas sekali dan kaya keluar asap mohon pencerahnnya…. maklum nggak tau tentang elektronik

    • rangkaiannya sudah benar, yg perlu dicek, apakah arus yng dibutuhkan kurang dari 5A atau lebih, kalau kurang dari 5 A, harusnya trafo tersebut tahan dan tidak terbakar, tapi kalau lebih besar dari 5A jelas trafonya akan overload dan terbakar. ukur saja pakai ampere meter.

      tapi kalau arus yang dibutuhkan kurang dari 5 A dan trafo tetap terbakar, bararti trafo anda jelek atau mungkin cacat. sy pernah mengalami hal seperti ini. trenyata trafo yg dibuat pabrik cacat. ya terpaksa ganti trafo yang baru. kalau diode silikon biasanya tahan hingga 300 V

  13. pak, desain2 layout pcbnya pake software apa itu? trims

  14. pak, klo trafo ct output trkecil ny 20v nah sya mau output ny jd skitar 14v DC. apkah bsa mnggunakan dioda bridge klo bsa pakai tab yg mna dn klo pkai dioda biasa btuh brpa bji dan gmna cra psang ny, maaf bnyak nnya bru bljar”

    • kalau dari trafonya 20 V AC, setelah melewati dioda bridge maka tegangan akan naik 40% jadi kurang lebih 28 V. sebaiknya pakai regulator tegangan saja seperti pada gambar 10. memang lebih rumit cuma enaknya regulator tegangan ini bisa mengatur tegangan sesuai dengan yang anda inginkan. atau bisa dipotong dengan menggunakan dioda Zener, cuma saya tidak tahu apakah ada dioda zener 14V dipasaran. semoga bisa membantu 🙂

  15. Maaf mau tanya, jika membuat adaptor dengan trafo ct input menggunakan 20v ct 20 dan output banyak mulai 20v, 18v, 15v, 13v, 12v, 9v dan 5v tanpa switch putar.
    Apakah bisa terima kasih
    ynnrny@gmail.com

  16. bisa, rangkaian pada gambar 10, trafonya diganti dengan gambar 5. tegangannya diatur melalui potensiometer 10K.

    • maaf jika gambar 10 yang dimaksud untuk output pilihan (bisa yang tersebut diatas) ?
      apakah betul ?
      jika betul yang saya inginkan adalah :
      —–>out 5V
      ——->out 6V
      ——->out 9v
      dst.
      maaf baru…

      • gbr 10 itu kontinyu regulator, jadi km bisa atur keluaran berapa saja dari 0,2 V hingga tegangan input maksimumnya. bisanya untuk 5,2 V atau 15V, tergantung gimana kamu mengeset potensiometer 10Knya. ini jauh lebih berguna apalagi untuk praktikum di lab karena range tegangannya luas dan fleksibel.

  17. assalamu’alaykum pak djukarna.saya mau bikin adaptor 12 volt 50 ampere.komponen apa saja yg diperlukan?mohon pencerahan.thq

  18. kalau menaikan arus dr 12v ac ke 220v ac,dr travo 5A outnya 220v perlu ditambah ada pak? kalau dipasang dioda bridge dan elco ac 400v bagaimana?

    • pada sebuah trafo yang berubah adalah tegangannya sedangkan arus yang dihasilkan ditentukan oleh besarnya daya trafo yang digunakan. jika ingin menaikkan arus listrik pada tegangan yang tetap, maka otomatis harus mengganti trafo dengan daya yang lebih besar lagi. tidak bisa ditambah dengan dioda bridge atau elko, karena dioda hanya digunakan untuk mengubah atau menyerahkan arus listrik AC menjadi DC, sedangkan elko hanya berfungsi sebagai filter saja agar arus DC yang dihasilkan lebih murni. Sedangkan besar arus yang dapat disupply oleh sebuah adaptor ditentukan oleh daya trafo pada adaptor.Bila dilihat lebih jauh lagi, besar arus ini ditentukan oleh besar diameter kawat email yang digunakan pada lilitan sekunder trafo dan luas penampang teras trafo. semakin besar diameter kawat email yang digunakan semakin besar arus listrik induksi yang dihasilkan.
      sekiranya demikian penjelasan saya, semoga berguna.

  19. mohon bantuan,bagaimana cara menambah ampere adaptor merk sin*oku variable voltase(tertulis 1200ma,menggunakan elco 2biji 16v 1000uf&2200uf pararel) menjadi 1500ma-2000ma,karena bila tegangan turun gak mampu menghidupkan dvd portable.apa elconya yg harus dirubah,tks

    • wah kalau menambah daya biasanya harus ganti adaptor, karena elko tidak bisa digunakan untuk menambah daya, elko berfungsi untuk filter dan kalau besar hanya untuk cadangan tenaga sementara saja ketika tiba-tiba DVD butuh daya besar, setelah itu dia harus diisi lagi.

  20. bpk yth, saya ingin membuat adaptor input DC 12 V menjadi output DC 9. 7,5. 6. 4,5 dan 3 V- bisa dibantu pak.

    • kalau DC ke DC bukan adaptor namanya tapi variabel tegangan, bisa dilakukan dengan menggunakan IC 78XX atau ic 79XX. misalnya dari 12 V DC ke 5 VDC dapat menggunakan IC 7805. angka 05 menunjukan tegangan keluaran IC. kalau adaptor biasanya mengubah tegangan AC menjadi DC.

  21. Agan…
    Saya pngen buatt amplifier mono 12v….
    saya pngen tarok di motor saya…
    Gimana cara buatnya …..
    Dan komponen ap saja yg harus di beLi……??

    Mohon bantuannya ya agan…

Tinggalkan Balasan ke Teknocrat Batalkan balasan